Latar belakang
Pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua, setiap orang tua pasti akan ditanya tentangnya. Maka kita bersyukur kepada Allah dengan ghirah yang ada pada diri kaum muslimin dalam mendirikan sekolah-sekolah Islam yang mengajarkan sunnah nabi-Nya, dan juga mengajarkan pemahaman Islam yang benar. Kita bersyukur kepada Allah yang menumbuhkan semangat pada orang tua muslim untuk memasukkan anak-anaknya ke dalam sekolah tersebut. Semoga hal ini akan menjadi sarana kebangkitan Islam kelak.
Namun, kami menyadari hingga saat ini kebutuhan akan sekolah Islam belum terpenuhi, dan sekalipun ada sekolah yang sesuai, tidak semua kaum muslimin dapat memasukkan anaknya ke sekolah tersebut, baik karena hal biaya, jarak, atau ketidakmampuan untuk hijrah. Akhirnya, sebagian mereka terpaksa menyekolahkan anakanaknya ke sekolah umum, karena tidak mampu menyelenggarakan pendidikan sendiri, atau khawatir akan masa depan anaknya karena tidak adanya ijazah resmi.
Sebagian kaum muslimin yang lain ada yang mengajarkan anak-anak mereka secara mandiri. Namun tidak semuanya berhasil, hingga kembali menyekolahkan anaknya ke sekolah umum, atau justru anaknya menjadi tidak terurus.
Tidak semua orang tua mampu mendidik anaknya, menyusun kurikulum yang tepat, atau yang paling penting konsisten dalam mendidik anak-anaknya di rumah. Hal itu disebabkan karena ketiadaan ilmu, waktu, ataupun kemampuan.
Maka melihat fenomena ini, Home Schooling Imam Nawawi berusaha untuk menjadi pendamping bagi para orang tua yang ingin mendidik anak mereka dengan menggunakan sistem home schooling. Bersama para orang tua lain, kami membentuk suatu keluarga pendidik, sebuah kumpulan yang bisa saling berbagi, saling menguatkan satu sama lain, demi pendidikan anak-anak kita bersama.
Profil
Home Schooling Imam Nawawi (HSIN) merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Dakwah Imam Nawawi yang bergerak dalam bidang pendampingan pendidikan rumah. HSIN dirintis sejak tahun 2016 namun mulai dibuka untuk umum pada tahun 2019.
Alhamdulillah atas karunia dari Allah ta’ala kemudian kepercayaan para orang tua, saat ini program HSIN terus berkembang dan telah diikuti oleh lebih dari 2.000 keluarga dari berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri seperti; Australia, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Jerman, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan lain sebagainya.
Home Schooling Imam Nawawi berkomitmen untuk membangun pendidikan rumah islam yang rabbani, berkualitas, profesional dan terjangkau.
HSIN berusaha menjadi pendamping orang tua dalam menyelenggarakan pendidikan berbasis rumah bersama orang tua lainnya, membentuk suatu keluarga pendidik, demi pendidikan anak-anak kita. HSIN juga memberikan kesempatan kepada orang tua yang terkendala tidak bisa menyekolahkan anak ke sekolah yang di inginkan karena kendala biaya, jarak, kuota sekolah dan lain sebagainya, untuk bersama-sama dalam mendidik anak sesuai kurikulum yang di inginkan serta dapat memaksimalkan potensi dan bakat anak
Misi Dan Visi
MISI
Mengembangkan Pendidikan Rumah Islam yang Rabbani, Berkualitas, Profesional, dan Terjangkau.
VISI
Memberi kemudahan penyelenggaraan pendidikan keluarga Islami yang kaffah dan berkualitas dengan melakukan pendampingan, pengadaan bahan ajar, serta penyediaan alat bantu pendidikan yang menyeluruh untuk membantu terbentuknya keluarga dan anak yang sholih dan sholihah.
Keywords:
- Rabbani, adalah berketahapan sesuai sunnah, dari siswa dapat bersekolah hingga baligh.
- Berkualitas, yaitu proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
- Profesional, yaitu yayasan bersikap profesional kepada guru, karyawan, orangtua, donatur, dan stakeholder lainnya.
- Terjangkau, yaitu terjangkau bagi wali murid pada umumnya.
Kurikulum AMC 8
Home Schooling Imam Nawawi menggunakan kurikulum modular annawawi edisi ke-8 yang memiliki standar kompetensi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti Al-Quran
-
Tilawah, Tadarus, Tahfizhul Quran, Tajwid, dan Tadabur (Terjemah & Asbabun Nuzul dan Tafsir)
2. Kompetensi Inti Pendidikan Agama Islam
-
Pengetahuan Diniyyah, Amalan hati, Amalan Anggota Badan, Bahasa Arab
3. Kompetensi Inti Bahasa
- Kelompok hafalan : mufrodat dan percakapan
- Kelompok kemampuan berbahasa: tata bahasa (uslub dan kaidah) dan kemahiran berbahasa (berbicara, membaca, mendengar, dan menulis)
4. Kompetensi Inti matematika dan Pengetahuan Alam
- Kompetensi pengetahuan
- Kompetensi aplikasi terapan pengetahuan
- Kompetensi pengetahuan dan wawasan diniyyah
5. Kompetensi Inti Literasi
- Pengetahuan akan adab, akhlak, urf masyarakat, dan aturan bernegara
- Wawasan lokal, negara, dan dunia berdasarakan Islamic world view
- Sabagai dasar perilaku dan karakter
6. Peminatan dalam Annawawi Modular Curriculum
- Intrakurikuler: mata pelajaran dan struktur kurikulum
- Kokulikuler: Peminatan Intrakurikuler
Ekstrakulikuler: Peminatan ekstrakurikuler
Fase Pendidikan
Berketahapan
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مُرُوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun! Dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!” (Hadits Hasan Riwayat Abu Dawud dan Ahmad)
Tahapan Pendidikan dalam Pendidikan:
- Rabbani I: Pendidikan menuju Masa Baligh
- Rabbani II: Pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang siap terjun di masyarakat
- Rabbani III: Pendidikan untuk membangun masyarakat Rabbani
Fase Pendidikan anak:
1. Fase Pra Pendidikan
- Fase sebelum menikah hingga memiliki anak sebelum dapat berbicara
2. Fase Pra Sekolah
- Dari anak dapat berkomunkasi hingga bersekolah
3. Fase Sekolah
- Fase Dasar (usia 4 s.d. 7 tahun)
- Fase Mumayiz (usia 7 s.d.10 tahun)
- Fase Thulab (usia 10 s.d. 12 tahun)
4. Fase Luar Sekolah
- Pendidikan di luar sekolah oleh keluarga dan Lingkungan
Fase Sekolah Anak
1. Fase Dasar :
- Anak belum mumayiz
- Pengajaran dan pembiasaan menuntut ilmu
- Pembiasaan adab dan doa sehari-hari
- Pengajaran dasar-dasar ilmu agama yang kaffah secara bertahap dan ringkas
- Saat paling tepat menghafal Al-quran dan lainnya
- Menghindari paksaan selama tidak ada kezaliman
2. Fase Mumayiz:
- Anak memasuki masa mumayiz
- Sudah tuntas dasar ilmu dan dasar adab
- Pembiasaan benar dan salah
- masih baik untuk menghafal Al-Quran
- Perintah = ketegasan & konsistensi
- Mulai dari yang terpenting (sholat lalu pemisahan gender)
- Mendahulukan reward vs tanpa reward, bukan ukuman, jika tidak ada kezaliman
- Pembiasaan adab tholabul ‘ilmi
- Dahulukan bahasa
3. Fase Thulab:
- Anak sudah mumayiz
- Mengajarkan tanggung jawab dan risiko
- Ketegasan dalam reard dan punishment / konsekuensi dari kesalaan dalam perkara pokok
- Kewajiban beradab tholabul ‘ilmi
- Diusahakan pemisahan gender
- Pengajaran kaidah baik bahasa maupun ilmu alat lainnya
- Konsisten
4. Fase Orientasi
- Fase orientasi mewujudkan karakter lulusan ketika baligh (usia SMP)
- Ibnu Umar dilarang ikut Perang Uhud ketika berusia 14 tahun dan hanya boleh ikut Perang Khandaq ketika berusia 15 tahun, demikian juga Zaid bin Tsabit.
- Syaikh Ibnu Utsaimin : termasuk durhaka kepada orang tua seseorang masih tergantung kepada orang tuanya ketika sudah baligh
- Pentingnya peminatan
- Imam Bukhari awalnya belajar ilmu fiqh secara mendalam kepada Muhammad bin Hasan, namun sang guru melihat kemampuan Imam Bukhari lebih ke hadits dan memerintahkan belajar ilmu hadits. Hal tersebut dituruti oleh Imam Bukhari dan beliau menjadi Imam Ahli Hadits.
Marhalah
Marhalah adalah tingkatan pendidikan dalam suatu manajemen yang disusun berdasarkan kesamaan karakter siswa, tujuan pendidikan dan tahapan perkembangan siswa. Marhalah di HSIN mengikuti marhalah yang ada di kurikulum modular annawawi dengan rincian sebagai berikut:
Marhalah | Kelas | Jenjang | Fase |
Marhalah 1 | TK A | HSIN TK |
Fase Dasar |
TK B | |||
Marhalah 2 | I / TK C | HSIN TBSD | Fase Dasar menuju Mumayiz |
II / TK D | |||
Marhalah 3 | III | HSIN SD | Fase Mumayiz menuju Thulab |
IV | |||
Marhalah 4 | V | HSIN SD | Fase Thulab |
VI | |||
Marhalah 5 | VII | HSIN SMP | Fase Orientasi |
VIII | |||
IX |